Minggu, 04 Juli 2010

Boys Before Flower (18)

Geum Jan Di melihat Han Jae Kyung yang saat itu berpakaian renang sedang memeluk Gu Jun Pyo. Geum Jan Di yang tak ingin mengganggu mereka bermesraan memilih untuk pergi. Padahal apa yang disaksikan barusan bukan seperti apa yang di benak Jan Di. Saat itu Jun Pyo malah mengaku yang sebenarnya pada Han Jae Kyung bahwa ia mencintai wanita lain. Jun Pyo menanyakan pada Han Jae Kyung apa ia ga penasaran dengan wanita yang disukai Jun Pyo. Han Jae Kyung yang sudah mencurigai adanya hubungan antara Jun Pyo-Jan Di, mengelak – ia tak mau kalau yang keluar dari mulut Jun Pyo tak lain adalah Geum Jan Di. Jae Kyung bergegas pergi meninggalkan Jun Pyo di kolam renang. Jae Kyung yang tengah bersedih melampiaskannya dengan makan es krim sebanyak-banyaknya. Sementara Gu Jun Pyo lebih memilih meningggalkan hotel saat itu juga. Geum Jan Di yang tengah bersedih lagi-lagi alarm penolongnya menghantarkan Ji Hoo padanya. Ji Hoo menghibur Jan Di dengan petikan gitar yang indah dan membuat Jan Di senang. Setelah liburan itu, Han Jae Kyung kembali ke kehidupan yang seolah-olah tak terjadi apa-apa. Ia tetap bersikap berpura-pura tidak tahu kalau cinta Gu Jun Pyo hanya untuk Geum Jan Di seorang. Pagi-pagi sekali, ia mendatangi kediaman Gu membawakan sarapan untuk Jun Pyo. Selain itu, ia juga menunjukkan cincin.
Jun-pyo berbicara dengan nada sopan saat menolak cinta Jae-kyung. Dengan tegas, ia mengiyakan saat gadis itu menebak kalau Jun-pyo telah menyukai orang lain. Reaksi Jae-kyung yang terkenal ceplas-ceplos cukup mengejutkan : ia berusaha menghindar dari kenyataan.
Adegan saat Jae-kyung memeluk Jun-pyo terlihat oleh Jan-di, yang dengan terpukul memutuskan untuk melangkah pergi. Duduk dalam kesendirian, sosok Jan-di terlihat oleh Ji-hoo. Seolah sudah mengerti apa yang dirasakan gadis itu, dengan lembut Ji-hoo meraih telapak tangan Jan-di dan menasehatinya. Untuk menghibur, Ji-hoo memetik gitar sambil memainkan lagu.
Di kamar hotel, Jae-kyung melampiaskan kesedihannya dengan melahap es krim. Ia mulai bisa menebak ada apa antara Jan-di dan Jun-pyo lewat pertemuan pertamanya dengan Jan-di yang ketika itu mengaku sedang mencari kekasihnya. Diam-diam, Jae-kyung mulai membandingkan antara cincin yang hendak diberikannya pada Jun-pyo dengan kalung Jan-di.
Di tengah kekisruhan cinta segitiga antara Jan-di, Jun-pyo dan Jae-kyung, masalah juga tengah dihadapi oleh Woo-bin, yang diam-diam merasa minder karena berasal dari keluarga gangster. Saat pria itu sadar, giliran Yi-jung yang mabuk hingga akhirnya dipukuli dan mengalami cedera tangan yang cukup parah.
Setelah berpikir semalaman, Jae-kyung bertekad untuk memenangkan hati Jun-pyo dengan segala cara. Setelah sempat mengecoh Jan-di, yang datang bersama Ji-hoo, gadis itu membuat Jun-pyo tidak nyaman karena dengan seenaknya memerintah para pelayan di rumah keluarga Goo.
Sempat ragu-ragu saat diminta menyematkan cincin ke jari Jae-kyung, Jun-pyo tiba-tiba tersadar saat melihat ukiran di cincin tersebut. Dengan pelan, cincin tersebut kembali ditaruh di kotaknya dan Jun-pyo meminta ijin untuk pergi meninggalkan Jae-kyung.
Mendatangi Yi-jung yang sedang dalam keadaan putus asa karena pergelangan tangannya patah, raut wajah Jun-pyo langsung berubah saat sang sahabat mengisahkan tentang Jan-di yang harus berhenti berenang karena cedera yang menimpa.
Meski sempat dititipi Nyonya Kang untuk mengawasi Jun-pyo, diam-diam Tuan Jung tetap mengikuti perkembangan Jan-di dan memberitahu sang majikan dimana gadis itu berada. Saat bertemu gadis yang dicintainya dan sang adik Kang-san, Jun-pyo beralasan kalau dirinya juga tinggal di apartemen yang sama sebagai bagian dari ujian sebelum menjadi penerus Shinhwa.
Berkat nasehat Eun-jae, Ga-eul memberanikan diri untuk mengakui perasaannya pada Yi-jung. Sempat terkejut, playboy kelas kakap itu mampu menutupi perasaannya dengan menyebut tiga aturannya dalam berkencan. Dengan sedih, Ga-eul melangkah pergi tanpa sadar kalau dibelakangnya, Yi-jung menatap dengan penuh penyesalan.
Beralasan kalau dirinya terlalu banyak membeli makanan, Jun-pyo akhirnya menghabiskan makan malamnya bersama Jan-di dan Kang-san. Tinggal bersebelahan ternyata sempat membuat Jan-di terganggu. Malamnya, tiba-tiba Jun-pyo berteriak histeris akibat seekor kecoak yang muncul disana.
Sempat menemani Jun-pyo, yang begitu ketakutan, hingga pemuda itu tertidur, Jan-di mendapat kunjungan mendadak dari Jae-kyung (yang tidak sadar kalau Jun-pyo ada di apartemen sebelah).
Tidak ingin sang ibu mengetahui kepergiannya, Jun-pyo buru-buru mengemasi barang-barangnya. Namun, rencananya buyar oleh kemunculan Jae-kyung, yang tiba-tiba langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur sang pewaris Shinhwa.
Sementara itu, Yi Jung yang masih stres berat akan keadaan orang tuanya. Ia lalu mengajak Ga Eul pergi kencan. Ia membawa Ga Eul ke diskotik. Sifat buruk Yi Jung pun muncul. Menggoda dan berkumpul dengan para wanita-wanita. Meski begitu, Ga Eul masih tetap bertahan.
Kemudian, Yi Jung membawa Ga Eul bertemu dengan ayahnya. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan Ga Eul kepada ayahnya dan mengatakan bahwa Ga Eul adalah gadis muda yang sangat cocok dengan ayahnya yang sering gonta-ganti gadis muda di saat itu ibunya sedang sakit. Karena tidak tahan akan kelakukan Yi Jung, Ga Eul menyiramkan air di kepala Yi Jung dan mengucapkan pamit pulang pada ayah Yi Jung. Ayah Yi Jung hanya melihat ke arah Yi Jung dan mengatakan sikap Yi Jung yang sudah sangat keterlaluan.
Setelah pulang dari museum, Ji Hoo mengantar Jan Di pergi ke tempat kerja baru Jan Di. Jan Di menyuruh Ji Hoo masuk. Keitka Ji Hoo masuk, ia melihat ke salah satu ruangan, dan ketika ia melihat sebuah foto, dari dekat ia melihat foto itu adalah foto keluarganya. dan sebuah foto lagi tergambar ia sewaktu kecil bermain biola. Dan tidak salah lagi, pemilik tempat Jan Di bekerja adalah kakeknya, setelah ada bukti sebuah ransel untuk menyimpan alat pancing berada di ruangan itu. Ji Hoo langsung pergi. Saat itu hujan lebat. Jan Di pergi mencarinya. Ji Hoo pun jatuh sakit. Jan Di segera menolongnya. Dan ketika sampai di rumah, Jan Di merawat Ji Hoo yang saat itu sedang demam.
Haripun berlalu, Ga Eul bersama ketiga anggota F4 (tanpa Joon Pyo) berencana untuk memperbaiki rumah Jan Di menjadi bagus. Saat Jan Di bersama adiknya tiba dirumahnya, ia kaget akan perubahan tempat ia tinggal menjadi lebih indah dan bagus.
Sementara itu, Jae Kyung mengajak Joon Pyo untuk pergi kerumah Jan Di. Tanpa mereka tahu, bahwa disana sudah ada ketiga teman Joon Pyo bersama Ga Eul berkumpul. Akhirnya, merekapun berkumpul dan makan bersama.
Seusai makan malam dan melewati permainan bersama teman-temannya, Joon Pyo mengnatar Jae kyung pulang. Jae Kyung bertanya pada Joon Pyo, apakah ia harus memilih cinta atau persahabatan. Joon Pyo hanya diam dan pergi meninggalkannya.
Keesokan harinya, rumah Jan Di di gusur (dirobohkan). Mulanya, Jan Di tidak tahu mengapa rumahnya di gusur. Ternyata ujung-ujungnya ulah dari ibu Joon Pyo. Dengan terpaksa, Jan Di memulangkan adiknya ke kampung orang tuanya tinggal sekarang.
Ketika adiknya masuk kereta, adiknya mengatakan bahwa Joon Pyo masih mencintai Jan Di meski ia selalu bersama Jae Kyung. Ini karena, sebelum Jan Di pulang ke rumah, adiknya bercerita berdua dengan Joon Pyo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar