Sabtu, 23 Januari 2010
Kathedral Saint Basil
Kathedral Saint Basil adalah sebuah kathedral milik Gereja Orthodox Rusia, bahkan telah menjadi simbol kota Moskow dan Negara Rusia. Selain terkenal di dunia karena kemegahan bangunan dan warnanya, gereja ini terkenal karena memiliki banyak nama. Diantaranya Svyatoy Vasily Blazhenny, Pokhrovsky Sobor, Pokhrovsky Cathedral ataupun The Cathedral of the Protection of the Mother of God (Katedral Pelindung Bunda Tuhan). Bangunan Saint Basil yang mulai dibangun pada tahun 1555 begitu kokoh. Meski pernah dicoba dihancurkan oleh tentara Napoleon dan Penguasa Uni Sovyet, Stalin. Bangunan tersebut masih kokoh sampai sekarang
Saint Basil dibangun di Lapangan Merah pada tahun 1554 untuk memperingati Kemenangan tentara Rusia di Kazan dan Astrakhan. Bangunan menunjukkan posisi unik Rusia yang terletak antara Asia dan Eropa. Tahun 1561 Saint Basil selesai dibangun.
Pembangunan Saint Basil
Saat berhasil memenangkan pertempuran melawan tentara Tartar Mongol di Kazan dan Astrakhan, Ivan IV merasa perlu membuat sebuah bangunan untuk mengenangnya. Konsep awal bangunan adalah 8 Kapel (gereja kecil) yang mewakili masing-masing Santo (orang suci) dan mengelilingi sebuag bangunan megah ditengahnya sebagai pusat. 8 Kapel membentuk bintang bertitik 8 yang menjadi lambang bagi Gereja Orthodox.
Tahap Pembuatannya yaitu :
1. Genteng khusus berbentuk tenda yang banyak digunakan pada abad ke-16 dan 17
2. Kubah berbentuk bawang dengan warna dan dekorasi berbeda
3. Menara dari batu bata merah
4. Bentuk bangunan memberikan simbol posisi Rusia yang unik antara benua Asia dan Eropa
Postnik Yakovlev, sang arsitek membuat bangunan yang semarak dengan warna-warna yang mencolok. Untuk lebih memberikan kesan indah, ia menggunakan batu bata berwarna merah pada bangunan Menara. Ia juga menggunakan warna-warna cerah pada masing-masing kubah yang berbentuk seperti bawang didalam, Yakovlev memilih motif tumbuhan dan memberikan warna-warna pastel yang populer di abad ke-17.
Saint Basil memiliki 8 Gereja
Saint Basil terdiri dari 8 gereja kecil/kapel yang mengelilingi satu bangunan besar dan megah. Bangunan megah ditengah dan menyatukan seluruh bangunan menjadi satu Katedral yang megah.
Tak hanya keindahannya yang mengundang decak kagum. Bangunan yang terletak di pojok Tenggara Lapangan Merah ini juga selalu selamat saat akan dihancurkan. Upaya pertama dilakukan Napoleon. Saat ia gagal memindahkan Saint Basil ke Paris, ia berniat meledakkannya dengan bubuk Mesiu. Namun ajaib, di detik-detik akhir peledakan, tiba-tiba sumbu yang akan digunakan tak bisa dinyalakan.
Upaya kedua dan ketiga dilakukan Lazar Kaganovich, ketua tim penataan ulang Lapangan Merah zaman Presiden Stalin, kali pertama Kaganovich gagal karena Stalin tidak menyetujui rencananya. Untung saja ada Baranovsky yang berhasil menggagalkan lewat serangkaian aksi protesnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar